Trotoar Jakarta

Assallamuallaikum wr.wb

Selamat malam sahabat-sahabatku, apa kabar? Sehatkah? Udah pada mandi lum nih? Hehe... Pastinya udah ganteng dan cantik kan? Kalo udah, kita isi waktu luang kita dengan membaca postinganku ini. Kali ini aku akan membicarakan tentang kota kelahiranku, Jakarta.

Kalian tahu apa itu Trotoar? Pada dasarnya nih, trotoar digunakan untuk kenyamanan para pejalan kaki, yang di tempatkan di sebelah kiri dan kanan jalan raya. Fungsinya untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, seperti tertabrak, kesenggol, ditubruk, dan lain-lain oleh kendaraan. Bagian bawah trotoar biasanya digunakan untuk penempatan utilitas (kabel telkom, pipa gas, ledeng). Bagian atasnya juga dimanfaatkan pemerinyah untuk menempatkan kotak telepon, pemberhentian bus, bak sampah, ataupun hidran.

Tapi, nggak berlaku hal tersebut di Jakarta. Ada sih yang berfungsi dengan baik dan benar. Tapi jarraaaang banget! Namun nggak semua trotoar Jakarta bertampang gurem. Banyak diantaranya yang terkenal dan diam-diam tampil sebagai daerah tujuan wisata, bahkan terkenal sampai internasional (sumpehh loe!!!).

Panjang trotoar di Jakarta dua kali panjang jalan rayanya, yaitu 5.334 km. Sekitar 335 km diantaranya telah diberi bingkai beton dan diperkeras dengan aspal beton ataupun semen. Bahkan di tempat-tempat khusus sperti sekolah, pertokoan, dan perkantoran oleh Dinas Pekerjaan umum ataupun wali kota setempat mempercantik trortoar dengan pot-pot bunga raksasa.

Namun, trotoar di Jakarta tak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Nyaris tak ada trotoar yang benar-benar mampu memberi pelayanan optimal. Nggak usah deh membandingkan trotoar Jakarta sama Marienplatz di Munich Jerman atau jalur Ginza di Tokyo.Disana berjalan benar-benar aktivitas yang menyenangkan. Kenyamanan berjalan seperti di trotoar wetan Malioboro di Yogyakarta pun susah diperoleh di Jakarta.


Masalah ini dikarenakan banyak pedagang kaki lima yang mangkal setiap hari. Ditambah lagi dengan adanya kotak surat dan kawan-kawannya yang ditempatkan begitu saja. Semakin nggak nyaman dipake apa lagi disawang? Resikonya banyak pejalan kaki yang turun ke jalan yang tentu saja menimbulkan kecelakaan.

Kalaupun ada yang relatif nyaman dilangkahi hanya ada di trotoar jalan Thamrin, yang sejak lama jadi tempat lalu lalang turis. itupun tak benar-benar bersih. Sebab di sana-sini, khusunya di pemberhentian bus kota dan jembatan penyebrangan, ada saja pedagang kaki lima yang mangkal.

Karena banyaknya pedagang yang mangkal tetap jadilah trotoar sebagai etalase bisnis. Dan akhirnya mereka dikenakan pajak harian atau bulanan. Walau masih sering digusur sih? (nah loh?)

Yang menarik, ternyata banyak trotoar yang menjadi beken sampai manca negara. Banyak pedagang gurem itu yang mengelompokan diri dan menjual barang=narang tertentu dan tampilah trotoar itu sebagai etalase khusus. Bahkan banyak barang-barang khas trotoar yang tidak ada di toko-toko resmi.

Kamu-kamu pengen cari apah di trotoar Jakarta? Permata blue safier, bati akik, perabot rotan, buku bekas, ban, velg mobil, dan lain-lain. Ada juga jok mobil, sepeda dengan harga miring, gutar bekas, sepatu boot, intan, emas, ada semuanya. Hebat kan?!

Aneh, tapi nyata? itulah ibu kota kita. lawong yang jadi tempat wisata juga ada seperti trotoar jalan Surabaya sudah dikenal turis. Bahkan setiap hari ada saja bus turis yang berhenti di situ. Jalan Surabaya juga dikenal sebagai bursa barang antik koper dan tas. Yang terkenal secara internasional juga adalaj trotoar Taman Surapati. Setiap hari kalo nggak ujan, dipamerkan lukisan-lukisan bak sebuah galeri seni.

Selain hal di atas, tamanpun menjadi pangkalan tetap pedagang-pedagang itu. Dan ini bukan tanpa perjuangan mingingat tempat ini dekat daerah eksklusif, jadi nggak heran kalo mereka sering kena gusur. Karena justru memebri nilai tambah, maka pedagang-pedagang itu diperbolehkan mangkal dari pagi hingga sore.

Lukisan-lukisan tradisional juga banyak diminati kalangan asing. Ini bisa dibilang Amazing, atau Menyedihkan? Semoga bermanfaat.

Wassallamuallaikum wr.wb

0 comments:

Post a Comment

 

Sosial Media

Twitter Updates

Meet The Author